KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan bedah buku yang berjudul Membuat Surat Dinas/Resmi.
Pengajaran
Bahasa Indonesia dikembalikan pada kedudukan yang sebenarnya, yaitu melatih
kita membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, dan mengapresiasikan sastra.
Faktanya,
kita sudah menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP dan SMA selayaknya diarahkan pada
pelatihan berbahasa kreatif, yaitu membaca kreatif, menulis kreatif, dan
berbicara kreatif. Kegitan berbahasa kreatif semacam itu akan meningkatkan
kemampuan berbahasa kita pada kemampuan berbahasa Indonesia tinggi. Setelah lulus SMP
dan SMA, kita diharapkan sudah bisa membuat opini, meresensi buku, menyusun
iklan,membuat brosur, menyusun berita, menyusun karya ilmiah yang baik, dan
bisa berdiskusi dengan tangkas.
Kami
diharap menjadikan Bahasa Indonesia sebagai alat berekspresi dengan
kegiatan-kegiatan kreatif yang dilatih dalam putaran-putaran pembelajaran yang
ada. Kegiatan yang terlalu mudah dapat dilewati saja, sedangkan yang terlalu
sulit dan tidak mungkin dikerjakan oleh kita juga tidak perlu dikerjakan. Jadi,
kegiatan latihan bersifat fleksibel.
Kami
menyadari bahwa bedah buku ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami sangat
mengharapkan saran-saran yang sifatnya membangun dari dosen maupun rekan-rekan
pendidikan lainnya.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala berbagai
bantuan pihak.
Cianjur, Januari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
…………………………………………………………………… i
Daftar Isi
…………………………………………………………………………. ii
BAB I Pendahuluan
……………………………………………………………… 1
1.1 Latar
Belakang ……………………………………………………….. 1
1.2 Permasalahan
………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan
Penelitian …………………………………………………….. 1
1.4 Manfaat
Penelitian …………………………………………………… 2
1.5 Sistematika
Penulisan ………………………………………………... 2
BAB II Pembahasan
……………………………………………………………… 3
2.1
Surat Dinas atau Surat Resmi ………………………………………... 3
2.2
Macam-macam Bentuk Surat ………………………………………... 5
2.3
Mengenal Bagian-bagian Surat ……………………………………… 9
BAB III Kesimpulan
……………………………………………………………... 12
Daftar Pustaka
……………………………………………………………………. 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menulis surat ternyata tidak sesederhana yang kita bayangkan. Terbukti
setelah seseorang memulai menulis surat, baru menyadari bahwa membuat surat
cukup menyulitkan. Menulis surat yang baik tentunya mengandung bagian-bagian
yang memenuhi persyaratan sebuah surat yang baik. Bisa saja semua orang dapat
menulis surat, tetapi apakah surat yang ditulis itu sudah memenuhi persyaratan
yang benar? Tentu saja para penulis surat dituntut harus belajar lebih banyak
tentang bagaimana cara menulis surat yang benar, tidak hanya sekedar
penyampaian maksud dan isi hati semata-mata. Yang menerima surat akan menilai
bahwa surat yang dibacanya kurang sopan, kurang jelas, kurang komunikatif,
kurang memenuhi syarat sebagai surat yang baik dan benar. Sebaiknya kita hindari
tanggapan orang semacam itu.
Penulisan yang dimaksud tentunya surat-surat yang utamanya adalah surat
resmi yang dipergunakan oleh dinas pemerintahan, perusahaan-perusahaan dan
instansi-instansi. Surat dinas merupakan surat resmi sehingga dalam pemakaian
bahasa surat harus mempergunakan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.2 Permasalahan
Tidak sedikit orang yang ingin mendapatkan pekerjaan. Namun
tak sedikit pula antara mereka yang merasa tidak mengerti apa yang harus dilakukan.
Mereka merasa kesulitan menulis surat-surat permohonan pekerjaan yang
dikategorikan sebagai surat resmi. Sehingga dengan kemampuan terbatas, surat
permohonan pekerjaan itu ditulis sembarangan sehingga ketika sampai dimeja
personalia perusahaan, langsung dibuang ke tempat sampah. Nasib pun terpuruk.
1.3 Tujuan
Penelitian
Berdasarkan permasalahan, tujuan
penelitian ini adalah untuk membantu para pelamar kerja maupun orang awam agar
mengetahui tata cara menulis surat resmi dengan baik.
1.4 Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan
harus bermanfaat baik secara teoritas maupun praktis. Manfaat penelitian ini
adalah :
1.
Manfaat
Teoretis
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan penelitian pendidikan di
Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan menambah khasanah pengetahuan dan
pemahaman bagi pembaca tentang peningkatan keterampilan menulis surat resmi
dengan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar sehingga dapat
memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran menulis.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini
diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman pembaca terhadap
pembelajaran menulis surat resmi sehingga keterampilan dalam menulis surat resmi dapat ditingkatkan.
Sedangkan bagi guru, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan
metode dan strategi guru dalam pembelajaran menulis dengan memperbaiki metode
mengajar dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
Penelitian
1.4 Manfaat
Penelitian
1.5 Sistematika
Penulisan
Bab II
Pembahasan
2.1 Surat Dinas atau Surat Resmi
2.2
Macam-macam Bentuk Surat Resmi
2.3
Mengenal Bagian-bagian Surat
Bab III
Kesimpulan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Surat Dinas atau Surat Resmi
Surat
dinas disebut surat resmi. Tidak sama dengan surat yang kita tulis kepada
teman, keluarga atau kepada pacar. Surat dinas harus ditulis secara praktis,
padat dan berisi dan demi kepentingan sesuatu yang resmi.
Membuat
surat resmi harus memenuhi kaidah bahasa dan aturan-aturan yang berlaku. Jadi,
tidak harus sembarangan. Jika kita melamar pekerjaan di sebuah perusahaan
dengan harapan diangkat sebagai sekretaris, maka ilmu yang harus dikuasai
adalah bagaimana membuat surat dinas yang baik dan benar. Tanpa memiliki
pengetahuan tentang surat menyurat, maka jangan diharapkan kita dapat menempuh
karir yang gemilang.
2.1.1
Klasifikasi Surat
Adapun
klasifikasi itu berdasarkan wujudnya, berdasarkan tujuan, sifat isinya, jumlah
penerima, keamanan isinya, dan urgensi pengirimannya.
Berdasarkan
wujudnya maka surat resmi dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Misalnya
kartu pos, karena kartu pos tidak dimasukan ke dalam amplop maka kemungkinan
besar dapat dibaca oleh orang lain. Jadi penggunaan kartu pos untuk pengiriman
berita yang bersifat bukan rahasia. Ada dua macam kartu pos, yaitu kartu pos
resmi dan kartu pos biasa. Kartu pos resmi dikeluarkan oleh PN POS dan GIRO.
Sedangkan kartu pos biasa ialah yang divetak sendiri oleh kantor atau
perusahaan yang bersangkutan.
Selain
itu ada juga wujud surat dinas yang disebut warkat pos, yaitu sehelai kertas
cetakan sehingga dapat dilipat dan merupakan sebuah amplop. Warkat pos
dikeluarkan oleh PN POS dan GIRO.
Surat
bersampul, surat yang memakai amplop. Selembar atau beberapa lembar berisi
pesan atau berita kemudian dilipat dan dimasukan ke dalam amplop lalu dilem.
Selain
itu ada juga yang disebut memorandum atau nota. Tujuan membuat surat memo atau
nota adalah untuk:
·
Meminta informasi
·
Memberikan informasi
·
Meminta petunjuk
·
Memberikan petunjuk
·
Meminta atau memberikan informasi yang
bersifat memperingatkan
Adapun cara menggunakan memo adalah:
·
Memorandum dibuat oleh atasan untuk
bawahan atau antar sesama pejabat yang selevel (setingkat).
·
Memorandum dibuat oleh atasan untuk
bawahan ataw bawahan kepada atasannya atau antar sesama pejabat dalam satu
kantor.
Berdasarkan tujuannya, maka
penulisan surat dapat digolongkan sabagai berikut:
·
Surat pemberitahuan
·
Surat perintah
·
Surat permintaan atau permohonan
·
Surat peringatan atau teguran
·
Surat susulan
·
Surat panggilan
·
Surat pengantan
·
Surat keputusan
·
Surat laporan
·
Surat perjanjian
·
Surat penawaran, pesanan dan sebagainya.
Berdasarkan isinya,
surat dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya ialah:
·
Surat dinas yaitu surat yang memuat
persoalan kedinasan yang dibuat oleh instansi swasta atau pemerintah.
·
Surat pribadi yang ditulis dengan tujuan
berkenalan secara resmi atau keperluan-keperluan kedinasan, misalnya lamaran
pekerjaan, permohonan kepada instansi baik pemerintah maupun swasta.
·
Surat niaga, yaitu surat yang memuat
persoalan bisnis atau perdagangan yang ditulis sesuai dengan perusahaan
terkait.
·
Surat sosial yaitu surat yang dibuat
oleh lembaga sosial dengan maksud kedinasan.
·
Telegram yagn terdiri melalui telegraf
atau melalui surat (dengan diantar kurir).
·
Surat pengantar (surat jalan) yaitu
surat berbentuk daftar yang digunakan untuk mengirimkan sesuatu bersama surat
itu.
Ditinjau dari jumlah
penerimaan, maka surat dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:
·
Surat biasa, yakni surat yang dikirim
kepadaseseorang, kepada seorang pejabat atau suatu organisasi
·
Surat edaran, yaitu surat yang dikirim
kepada beberapa orang atau pejabat tertentu.
·
Surat pengumuman, yaitu surat yang
ditunjukan kepada sejumlah orang atau pejabat, yang namanya sulit dituliskan
satu persatu.
Ditinjau dari keamanan
isinya:
·
Surat sangat rahasia pada amplop pertama
diberi tanda SANGAT RAHASIA lalu dilak. Kemudian dimasukan ke amplop berikutnya
dilem. Lalu dimasukan ke amplop biasa yang tidak diberi tanda dan tidak dilem.
·
Surat rahasia hanya ditandai dengan RHS
atau R saja.
·
Surat biasa, yaitu surat yang jika
isinya diketahuiorang lain tidak akan berakibat merugikan pengirim atau
penerima surat.
2.2
Macam-macam Bentuk Surat Resmi
Beberapa bentuk surat
resmi yang umum diikuti oleh instansi di Negara kita adalah:
·
Surat resmi dengan bentuk lurus penuh
·
Surat resmi dengan bentuk lurus biasa
·
Surat resmi dengan bentuk setengah lurus
I
·
Surat resmi dengan bentuk setengah lurus
II
·
Surat resmi dengan bentuk lekuk
·
Surat resmi dengan bentuk paragrap
gantung
2.2.1 Surat Resmi Bentuk Lurus Penuh
|
2.2.2 Surat Resmi Bentuk Lurus Biasa
Contoh
format surat resmi bentuk lurus biasa:
|
2.2.3 Surat Resmi Bentuk Setengah Lurus
I
Contoh
format surat resmi bentuk setengah lurus I:
|
2.2.4 Surat Resmi Bentuk Setengah Lurus
II
|
2.2.5 Surat Resmi Bentuk Lekuk
|
2.2.6 Surat Resmi Bentuk Paragrap
Bergantung
|
2.3
Mengenal bagian-bagian Surat
2.3.1 Kepala Surat (kop surat)
Pada umumnya kop terdiri dari:
·
Nama kantor, perusahaan, lembaga atau
arganisasi tertentu
·
Alamat lengkap dengan nomor telepon,
faximile atau e-mail
·
Nama kantor cabang dan kotanya
·
Nama banker
·
Berbagai jenis usaha
·
Nomor kotak pos atau teromol pos
·
Logo perusahaan atau lembaga
2.3.2 Nomor Surat
Nomor pada surat resmi berguna untuk:
·
Memudahkan mencari arsip surat itu
kembali
·
Memudahkan penyimpanannya
·
Mengetahui banyaknya surat keluar
2.3.3 Tanggal Surat
Contoh penulisan salah:
Surakarta,
tgl.12-7-2002
Surakarta:
tgl. 12 Agustus 2002
Surakarta,
12-7-02
Contoh penulisan yang benar:
12
Agustus 2002 (jika surat menggunakan kop)
Surakarta,
12 Agustus 2002 (jika surat tidak menggunakan kop)
2.3.4 Lampiran
Lampiran
harus diterangkan di awal surat. Penulisan lampiran bisa disingkat Lamp.
kemudian diikuti titik dua dan diisi dengan angka yang menerangkan berapa
banyak lampiran disertakan.
Contoh:
Lampiran : 4 (empat) helai
2.3.5 Hal atau Perihal
Penulisan
Hal atau Perihal biasanya di bawah lampiran.
Contoh:
Lamp. : -
Hal : Permohonan Pekerjaan
2.3.6 Alamat yang dituju
Dalam
surat-menyurat Indonesia, biasanya diawali dengan kata ‘Kepada atau Kepada
Yth.’ Namun ada pula yang hanya menggunakan Yth. saja.
Kata
‘Kepada’ digunakan untuk nama perusahaan atau lembaga yang tidak mengangkut perorangan.
Kata
Kepada Yth. digunakan untuk seseorang baik secra pribadi maupun penjabat di
lembaga atau instansi terkait.
2.3.7 Salam Pembuka
Salam pembuka biasanya menggunakan
kalimat:
·
Demgan hormat,
·
Assalamualaikum, war. wab.,
·
Saudara Yang Terhormat,
·
Bapak ………… yang terhormat,
2.3.8 Paragrap Pembuka
Ø Contoh
paragrap pembuka yang umum dipakai dalam surat resmi:
Dengan
ini kami memberitahukan, bahwa ………….
Ø Contoh
paragrap pembuka yang dibuat sebagai jawaban
Berhubung
dengan surat Bapak tanggal ….. No ….
2.3.9 Paragrap Isi
Hindari
kata-kata yang tidak umum dan jarang dipahami artinya. Sebab jika menggunakan
kalimat atau kata yang asing, maka dikhawatirkan tidak dapat dimengerti oleh
pembacanya.
2.3.10 Paragrap Penutup
Fungsi
paragrap penutup merupakan kunci isi surat. Dengan adanya paragraph penutup
berarti pembicaraan telah selesai. Secara umum, contoh kalimat paragrap
penutup:
Sekian
surat saya, terima kasih atas kebijaksanaan Bapak ……………….
2.3.11 Tandatangan
Penanggungjawab/Pengirim
Tandatangan
dibubuhkan tepat salam penutup, yaitu dibawah kalimat ‘Hormat saya’ atau
‘hormat kami’ atau ‘wassalam’.
2.3.12 Nama jelas,
Jabatan dan NIP
Tepat
|
Tidak tepat
|
Hormat kami,
Kepala Sekolah
(tanda tangan)
Sudarsono
NIP 131345678
|
(tanda tangan)
Sudarsono
NPI. 131345678
|
2.3.13 Tembusan
Contoh penulisan
tembusan:
Tembusan:
1. Kepala
Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat
2. Ketua
SPSI Wilayah Jawa Barat
3. Arsip
BAB
III
PENUTUP
3.2 Kesimpulan
Membuat surat resmi harus memenuhi
kaidah bahasa dan aturan-aturan yang berlaku. Jadi, tidak harus sembarangan.
Jika kita melamar pekerjaan di sebuah perusahaan dengan harapan diangkat
sebagai sekretaris, maka ilmu yang harus dikuasai adalah bagaimana membuat
surat dinas yang baik dan benar. Tanpa memiliki pengetahuan tentang surat
menyurat, maka jangan diharapkan kita dapat menempuh karir yang gemilang.
Klasifikasi itu berdasarkan wujudnya, berdasarkan tujuan, sifat isinya, jumlah
penerima, keamanan isinya, dan urgensi pengirimannya.
Bentuk surat resmi yang
umum diikuti oleh instansi di Negara kita adalah:
·
Surat resmi dengan bentuk lurus penuh
·
Surat resmi dengan bentuk lurus biasa
·
Surat resmi dengan bentuk setengah lurus
I
·
Surat resmi dengan bentuk setengah lurus
II
·
Surat resmi dengan bentuk kekuk
·
Surat resmi dengan bentuk paragrap
gantung
Surat resmi di
Indonesia lazimnya mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
·
Kepala sura atau kop surat
·
Tanggal surat
·
Nomor surat
·
Lampiran
·
Hal surat
·
Alamat yang dituju
·
Salam pembuka
·
Paragrap pembuka
·
Paragrap isi
·
Paragrap penutup
·
Salam penutup
·
Tanda tangan
·
Nama jelas
·
Nama jabatan
·
Tembusan
Mbak, maaf saya sedang mencari buku-buku resensi mengenai surat dinas, saya bisa menghubungi siapa ya? Terima kasih
BalasHapusMbak, maaf saya sedang mencari buku-buku resensi mengenai surat dinas, saya bisa menghubungi siapa ya? Terima kasih
BalasHapus