Translate

Sabtu, 14 Juni 2014

Pengaruh Pemberian Urea Molasses Multinutrient Block dan Suplemen Pakan Multinutrien terhadap Kualitas Susu Sapi Perah

Salah satu permasalahan ternak ruminansia di Indonesia dan negara tropis lainnya adaah rendahnya kualitas hijauan, dimana hijauan yang ada memiliki kandungan protein kasar yang rendah dan kandungan serat kasar yang tinggi. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan jalan pemberian suplemen pakan. Suplementasi dipandang sebagai langkah yang strategis karena upaya ini mampu mengatasi masalah defisiensi, meningkatkan kapasitas mencerna dari hewan karena adanya perbaikan metabolisme dan kemampuan mikroba rumen.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan berat jenis susu, kadar lemak susu, bahan kering susu dan bahan kering tanpa lemak susu ternak sapi perah sebagai akibat suplementasi Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) dan Suplemen Pakan Multinutrien (SPM).

Penelitian dilakukan di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sapi yang digunakan sebanyak 15 ekor dari 5 peternak yang dipilih berdasarkan awal laktasi (1 sampai 3 bulan). Sapi tersebut dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan peternak dengan masing-masing 3 perlakuan yaitu : kontrol (ransum yang biasa diberikan peternak) = R1; kontrol + UMMB = R2; kontrol + SPM =R3. Pakan yang diberikan terdiri dari hijauan dan konsentrat yang diproduksi oleh KPS Bogor serta ampas tahu dan ampas tempe. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 3 perlakuan dan 5 peternak sebagai kelompok berdasarkan manajemen pemeliharaan yang dilakukan oleh masing-masing peternak. Peubah yang diamati adalah konsumsi pakan, ratio hijauan : konsentrat, beratjenis susu, kadar lemak susu, bahan kering susu, bahan kering tanpa lemak susu dan nilai income over feed cost (IOFC). Selanjutnya data diolah dengan Analisis Ragam (ANOVA).

Hasil analisis ragam memperlihatkan bahwa pemberian SPM berpengaruh nyata (p<0,05) meningkatkan konsumsi protein kasar sebesar 0,36 kg/ekor/hari, tetapi tidak berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi bahan kering dan serat kasar. Suplementasi UMMB dan SPM mampu meningkatkan persentase kadar lemak secara nyata (p<0,05) masing-masing sebesar 0,16% dan 0,23% dibandingkan dengan kontrol. Akan tetapi tidak berpengaruh nyat terhadap peningkatan berat jenis, bahan kering dan bahan kering tanpa lemak susu.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pemberian SPM dan UMMB mampu meningkatkan kadar lemak susu, juga dapat meningkatkan konsumsi protein oleh ternak. Pemberian SPM juga dapat meningkatkan keuntungan sebesar 57,55% bagi para peternak.

Kata-kata Kunci : Suplementasi, SPM, UMMB, Kualitas susu dan Sapi perah

Selasa, 10 Juni 2014

happy milad

sanah helwah amiiiiih....

Resume mata kuliah Teori Belajar Bahasa dari pertemuan pertama sampai akhir





1.      Mengapa pemerolehan bahasa anak dapat dikatakan mempunyai ciri kesinambungan?
Jawab : Karena memiliki suatu rangkaian kesatuan, (dari satu ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang lebih rumit atau sintaksis)
2.      Apa yang dimaksud dengan bahasa telegrafik?
Jawab : Pengiriman pesan atau isyarat dengan menggunakan huruf atau angka (biasanya dalam bentuk sandi morse) melalui media elektronik
3.      Mengapa selama masa sekolah anak mengembangkan dan memakai  bahasa secara unik dan universal?
Jawab : Karena anak dapat menandai atau member ciri sebagai pribadi yang ada dalam masyarakat itu.
4.      Mengapa dalam pembelajaran bahasa anak dalam struktur bahasanya menghaluskan terus-menerus ke taraf yang lebih kecil (semantik-fonologi) tidak dari yang kecil (fonologi-semantik)?
Jawab : Karena anak hanya mengerti dari makna bahasa tertentu saja. Misalnya, mah cucu (mksudnya mah aku mau susu)
Dengan seiring waktu anak itu akan mengetahui bahwa yang benar itu susu bukan cucu.
5.      Ada lima imitasi dalam literatur penelitian mengenai peniruan, jelaskan kelima imitasi tersebut?
Jawab : 1. Imitasi spontan, yaitu secara tidak sengaja
            2. Imitasi pemerolehan, yaitu pemerolehan bahasa karena bersosial
                dengan individu lain.
            3. Imitasi segera, yaitu
            4. Imitasi terlambat, yaitu
            5. Imitasi perluasan, yaitu peniruan dengan memperluas makna suatu
                bahasa
6.      Apa yang dimaksud dengan seperangkat sarana dalam ciri utama bahasa?
Jawab : Bahasa adalah seperangkat sarana dalam melaksanakan komunikasi dengan makhluk sosial lain. Jadi, yang dimaksud seperangkat sarana adalah bahasa.
7.      Bagaimana mengaplikasikan strategi operasi dalam kehidupan sehari-hari?
Jawab : Hindari kekecualian dalam pemerolehan bahasa anak.
8.      Dalam pemerolehan bahasa kedua orang dewasa berdikari dan mandiri?
Jawab : Orang dewasa dalam pemerolehan B2 itu secara sadar, ia akan mencari pengertian suatu bahasa dalam B2 bisa melalui internet atau mencarinya ke perpustakaan.
9.      Apa yang dimaksud dengan pernyataan “dalam pemerolehan pengetahuan didapat secara implisit, sedangkan dengan pembelajaran pengetahuan didapat secara eksplisit”?
Jawab : Karena pemerolehan pengetahuan didapat secara tidak terpikirkan atau tidak menyadari, sedangkan dalam pembelajaran pengetahuan didapat secara jelas, sadar dan gamblang.
10.  Pemerolehan pengajaran secara formal tidak membantu kemampuan anak, sedangkan dalam pembelajaran pengajaran secara formal, hal itu menolong sekali, bagaimana maksudnya?
Jawab : Karena dalam pemerolehan anak itu tidak menyadari telah memperoleh pengetahuan, sedangkan dalam pembelajaran pengetahuan anak menyadari dari tujuan pembelajaran itu.
11.  Sifat-sifat perseptual dapat bertindak sebagai butir-butir vokal bagi anak (misal : bayangan, bunyi, ukuran, rasa, dan bentuk). Apa maksudnya?
Jawab : Sifat dan bayangan anak akan memperoleh bahasa baru, seperti : hitam, matahari.
Sifat dari bunyi anak akan memperoleh bahasa baru yang berhubungan dengan bunyi, seperti : bel, lonceng. Ukuran : Panjang, lebar, kecil, besar
Rasa : Manis, asin, asam, bahagia, sedih
Bentuk : bulat, segitiga, segiempat
12.  Apa yang dimaksud dengan strategi komprehensif?
Jawab : Stretegi komprehensif adalah kemampuan anak menangkap atau menerima ekspresi orang lain dengan baik.
13.  Mengapa pada usia 3 tahun banyak menggunakan pertanyaan “mengapa”?
Jawab : Karena anak usia tiga tahun memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
14.  Mengapa tidak semua stimulant terekam dalam memori?
Jawab : Karena kapasitas memori otak kita terbatas, selain itu mungkin karena informasi sulit masuk diakibatkan benturan pikiran
15.  Pemrosesan bahasa merupakan sebuah jalan masuk. Tanpa jalan masuk tidak mungkin bahan mentah dapat diproses dalam pemerolehan bahasa. Apa maksudnya?
Jawab : Sebelum diperoleh bahasa akan diproses agar bahasa tersebut dapat dimengerti oleh kita. Bisa dengan mencari dalam KBBI, internet, dan perpustakaan.
16.  Ada dua jalan keluar dalam pemerolehan bahasa, jelaskan keduanya?
Jawab : 1. Jumlah masukan yang tersedia, yaitu informasi yang masuk dalam
                pikiran kita
            2. Jajaran jarak kesempata-kesempatan komunikasi, yaitu berkomunikasi
                untuk mencerna informasi yang masuk.
17.  Pelajar tidak mempunyai banyak waktu untuk mempraktikan bahasa yang dipelajari, mengapa demikian?
Jawab : Karena waktu di sekolah itu terbatas, sehingga siswa hanya dapat mempelajari bahasa saat belajar di sekolah, di luar lingkungan sekolah siswa pasti menggunakan B1.
18.  Ada 3 persoalan utama dalam proses belajar bahasa, bagaimana cara mengatasinya?
Jawab : 1. Hubungan B1-B2 tidak boleh dicampuradukkan antara B1 dan B2,
                harus menghilangkan B1 dalam berbicara dengan B2
            2. Persoalan mental, berlatih terus menerus
            3. Dilema komunikasi dengan kode, bahasa yang digunakan harus sesuai
               dengan konteks dan situasi.
19.  Apa yang dimaksud dengan bahasa ke-4?
Jawab : misalnya, seorang anak mempunyai orang tua dari dua daerah. Ibunya dari sunda, ayahnya dari jawa. Otomatis B1 anak tersebut adalah bahasa Sunda, dan B2 nya bahasa Jawa. Setelah sekolah ia belajar bahasa Indonesia, bahasa Indonesia ini menjadi B3, kemudian karena lain berbagai hal, keluarga tersebut harus pindah ke luar Pulau Jawa (misal Sulawesi), karena terpengaruh oleh teman-temannya, anak tersebut belajar bahasa Sulawesi. Bahasa Sulawesi ini menjadi B4.
20.  Perilaku menyentuh sesuatu tanpa sengaja kemudian berubah menjadi berkondisi (bertujuan). Apa maksudnya?
Jawab : Misalnya, dengan tidak sengaja seseorang membuang biji mangga di depan halaman rumahnya, lama-lama dari biji itu tumbuh tunas. Dari situlah yang asalnya tidak suka orang tersebut menjadi suka tanam-menanam.
21.  Mengapa proses belajar bahasa manusia sama dengan proses belajar pada binatang?
Jawab : Karena proses belajar pada binatang juga menggunakan bahasa (tapi dengan isyarat). Misalnya, Gajah akan menendang bola jika pawangnya mengangkat tangan kanan satu kali.
22.  Bagaimana caranya peran guru agar mudah menjadi fasilitator?
Jawab : Harus menyediakan dan melakukan sesuatu yang memudahkan pelajar dalam belajar B2
23.  Bagaimana cara memotivasi siswa agar gemar berbicara atau bertanya, sedangkan ada pernyataan “jangan memaksa pelajar untuk bicara jika ia belum siap”?
Jawab. Guru harus menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar B2. Misalnya, guru bertanya tentang wisata pasti siswa senang menjawab tentang pariwisata.
24.  Mengapa keberhasilan proses belajar B2 yang diselenggarakan sebagian besar ditentukan oleh pelajar?
Jawab : Karena walaupun gurunya sudah baik dalam menjalankan perannya, tetapi siswa tidak menanggapi saat belajar tetap saja siswa tersebut tidak akan berhasil dalam belajarnya.
25.  Program seperti apa yang harus diterapkan kepda siswa?
Jawab : Tidak ada metode atau program yang paling baik atau paling jelek, yang ada hanya kualitas yang menjalankan program tersebut. Program yang baik itu yang cocok dengan tujuan pembelajaran, dan sebaliknya program yang jelek itu tidak cocok dengan tujuan pembelajaran.

SUSUNAN ACARA UPACARA WISUDA SARJANA DAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS SURYAKANCANA RABU, TANGGAL 2 SEPTEMBER 2014


NO
Waktu
Kegiatan
1
09.00-09.10
Prosesi wisudawan dan Senat
2
09.10-09.15
Pembukaan Sidang Senat
3
09.15-09.20
Pembacaan ayat suci Alquran
4
09.20-09.22
Menyanyikan lagu Indonesia Raya
5
09.22-09.27
Laporan Wisuda  tahun 2014 oleh Ketua Panitia Wisuda
6
09.27-09.32
Pembacaan Surat Keputusan Lulusan
7
09.32-09.37
Diperdengarkan Mars Universitas Suryakancana
8
09.37-10.25
Pelantikan Lulusan oleh Rektor Universitas Suryakancana
9
10.25-10.30
Janji Wisuda Dilanjutkan Menyanyikan
lagu Bagimu Negeri
10
10.30-10.35
Pidato Rektor Universitas Suryakancana
11
10.35-10.45
Penyerahan Penghargaan wisudawan berprestasi
12
10.45-11.25
Sambutan-sambutan
13
11.25-11.30
Pembacaan doa
14
11.30-11.32
Penutupan Sidang senat
15
11.32-11.35
Senat meninggalkan ruang  siding






PROTOKOLER WISUDA 2014
NO 1
MC. MENGUMUMKAN ACARA SEGERA DIMULAI
HADIRIN DINOHON UNTUK BERDIRI

PROSESI WISUDA…
·   WISUDAWAN -WISUDAWATI MEMASUKI RUANGAN
·   WISUDAWAN-WISUDAWATI MENEMPATI TEMPAT DUDUK SESUAI NOMOR URUTNYA, DENGAN POSISI TETAP BERDIRI MENGHADAP KE DEPAN SAMPAI POSISI SENAT MENEMPATI TEMPAT DUDUK , DAN MC MEMPERSILAHKAN DUDUK KEMBALI
1.    WISUDAWAN BERPRESTASI ( RANGKING 1-3 )DITEMPATKAN PADA  BARISAN PERTAMA

SENAT MEMASUKI  RUANGAN
·   HADIRIN DIMOHON TETAP BERDIRI
·   REKTOR UNIVERSITAS SURYAKACANA DIIKUTI OLEH KETUA PRODI MEMASUKI RUANGAN
·   SETELAH  SENAT MENEMPATI TEMPAT DUDUK, HADIRIN DAN WISUDAWAN/ WATI DIPERSILAHKAN DUDUK KEMBALI

NO.2
PEMBUKAAN SIDANG SENAT TERBUKA OLEH REKTOR UNIVERSITAS SURYAKANCANA YANG DI AWALI OLEH PETUGAS PEDEL .

NO.3
PEMBACAAN AYAT SUCI ALQURAN
QORI                    :
SARI TILAWAH   :

NO.4
MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA,
HADIRIN DAN WISUDAWAN/WISUDAWATI DIMOHON UNTUK BERDIRI.
SETELAH LAGU SELESAI HADIRIN DAN WISUDAWAN/ WISUDAWATI DIPERSILAHKAN DUDUK KEMBALI

NO.5
LAPORAN WISUDA  TAHUN 2014 OLEH KETUA PANITIA WISUDA

NO.6
PEMBACAAN SURAT KEPUTUSAN LULUSAN OLEH :

NO.7
DIPERDENGARKAN MARS UNIVERSITAS SURYAKANCANA

NO.8
PELANTIKAN  LULUSAN


WISUDAWAN/ WATI
·   SAAT MC MENGUCAPKAN ACARA PEWISUDAAN, SECARA SERENTAK SEMUA WISUDAWAN/WISUDAWATI DALAM POSISI BERDIRI
·   ALUR BERJALAN WISUDAWAN/ WISUDAWATI
  1. WISUDAWAN BERJALAN MENUJU TANGGA TENGAH KEMUDIAN NAIK KE PANGGUNG UNTUK DILAKUKAN PEMINDAHAN KUCIR OLEH REKTOR UNIVERSITAS SURYAKANCANA
  2. SETELAH  ITU BERGESER  KE KANAN/ KIRI UNTUK MENERIMA IJAZAH DARI KETUA PRODI
  3.  KEMUDIAN TURUN MELEWATI TANGGA SAMPING DAN KEMBALI KE TEMPAT  DUDUK DENGAN POSISI TETAP BERDIRI MENGHADAP KE DEPAN, SAMPAI PENGUCAPAN LAFAL  JANJI  WISUDA SELESAI DAN MC MEMPERSILAHKAN DUDUK

MC
·   MEMPERSILAHKAN WISUDAWAN/ WISUDAWATI UNTUK BERDIRI
·   MEMBACAKAN NAMA DAN TEMPAT ASAL WISUDAWAN/ WISUDAWATI SESUAI DENGAN URUTAN YANG TELAH DITENTUKAN
·   SETELAH  SELURUH WISUDAWAN/ WISUDAWATI SELESAI DAN KEMBALI KE TEMPAT DUDUK, MC MENGINGATKAN  PARA WISUDAWAN/ WISUDAWATI MASIH TETAP BERDIRI

NO.9
JANJI WISUDA
·    WISUDAWAN/ WISUDAWATI DALAM POSISI BERDIRI TEGAK
·     WAKIL WISUDAWAN (……………………) MAJU KE DEPAN UNTUK MEMIMPIN MENGUCAPKAN JANJI
·      PETUGAS MENGAMBIL BENDERA MERAH PUTIH DAN BENDERA UNIVERSITAS SURYAKANCANA , UNTUK DIDEKATKAN PADA  WAKIL WISUDAWAN YANG AKAN MEMIMPIN  LAFAL JANJI WISUDA.
·     PADA SAAT MEMIMPIN MENGUCAPKAN JANJI WISUDA, WAKIL WISUDAWAN MENGHADAP KEPADA WISUDAWAN/ WISUDAWATI  DENGAN TANGAN KANAN MEMEGANG UJUNG BENDERA MERAH PUTIH DAN TANGAN KIRI MEMEGANG BENDERA UNIVERSITAS SURYAKANCANA.
·      LAFAL JANJI WISUDA DIIKUTI OLEH WISUDAWAN/ WISUDAWATI
·     SETELAH SELESAI PETUGAS KEMBALI KE TEMPAT SEMULA

NO.10
 PIDATO REKTOR UNIVERSITAS SURYAKANCANA

NO.11
 PENYERAHAN  PENGHARGAAN WISUDAWAN/ WATI BERPRESTASI
  • PENYERAHAN PENGHARGAAN DILAKUKAN OLEH REKTOR UNIVERSITAS SURYAKANCANA
  • WISUDAWAN/ WISUDAWATI YANG DIPANGGIL NAMANYA  OLEH MC NAIK KE PANGGUNG


BAGI WISUDAWAN/ WATI YANG NAMANYA TIDAK DIPANGGIL, DIPERSILAHKAN MEMBERIKAN  APPLAUSE PADA SAAT     PENERIMAAN  PENGHARGAAN  .




NO.13
SAMBUTAN-SAMBUTAN
v  SAMBUTAN YANG PERTAMA, UCAPAN TERIMA KASIH DARI PARA WISUDAWAN/ WISUDAWATI, DIWAKILI OLEH  ……………………………..
v  SAMBUTAN KEDUA DARI  BUPATI CIANJUR

NO.14
PEMBACAAN DOA PENUTUP OLEH KEPALA DEPARTEMEN AGAMA  KABUPATEN CIANJUR

NO.15
PENUTUPAN  SIDANG SENAT  TERBUKA OLEH REKTOR UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR

NO.17
SENAT MENINGGALKAN RUANG SIDANG
v  KETUA SENAT DAN ANGGOTA MENINGGALKAN TEMPAT DENGAN DIAWALI OLEH PETUGAS PEMBAWA PEDEL.