Translate

Jumat, 02 Mei 2014

brainstorming



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah–Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah “Brainstorming”. Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Liguistik Umum. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca semuanya.

Cianjur, Oktober 2011



Penulis

















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3  Tujuan Penulisan...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 2
            2.1 Pengertian Brainstorming........................................................................ 2
            2.2 Tujuan dan Manfaat Brainstorming......................................................... 2
            2.3 Karakteristik Brainstorming..................................................................... 3
            2.4 Metode Pelaksanaan Brainstorming........................................................ 5
            2.5 Perbedaan Brainstorming dengan Simposium dan Loka Karya.............. 5

BAB III PENUTUP................................................................................................. 7
            3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 8




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun
gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengajukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dari Brainstorming?
2.      Apa tujuan dan manfaat dari Brainstorming?
3.      Apa karakteristik dari Brainstorming?
4.      Bagaimana metode pelaksanaan Brainstorming?
5.      Apa perbedaan dari Brainstorming dengan Simposium dan Loka Karya?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Menjelasankan pengertian Brainstorming.
2.      Menjelaskan manfaat dari Brainstorming.
3.      Menjelaskan karakteristik dari Brainstorming.
4.      Menjelaskan metode pelaksanaan Brainstorming.
5.      Menjelaskan perbedaan antara Brainstorming dengan Simposium dan Loka Karya.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Brainstorming
Brainstorming sudah lama dikenal sebagai teknik untuk menghasilkan gagasan dan ide kreatif sebanyak mungkin dalam sebuah kelompok. Pada dasarnya brainstorming adalah salah satu bentuk diskusi kelompok atau musyawarah yang bertujuan untuk mencari solusi masalah. Masing-masing anggota kelompok dituntut untuk menyampaikan ide-ide kreatif secara spontan dalam sebuah sesi khusus. Penggalian ide-ide itu merupakan bagian dari proses problem solving atau lebih tepatnya tahap pengumpulan gagasan sebagai bahan untuk memecahkan masalah dalam kelompok tersebut.     
Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun 1953 dalam bukunya Applied Imagination. Penggalian ide dengan  teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang menganggap bahwa aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih baik daripada gagasan seorang diri. Brainstorming mengacu pada penggalian ide berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Peserta diskusi bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan penilaian sebab selama tahap pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa memberi label ide baik atau ide buruk. Proses diskusi dan evaluasi baru dimulai ketika semua ide telah tergali habis dan tidak ada lagi gagasan menarik yang ingin disampaikan oleh anggota kelompok.    
Selain format kelompok, metode curah gagasan ini juga dapat dilaksanakan secara individual. Di sini individu bebas mengeksplorasikan ide-idenya yang dituangkan dalam bentuk mind map. Meskipun cara ini cocok diterapkan bagi pribadi introvert yang sering kesulitan mengemukakan pendapatnya di muka umum, namun brainstorming secara kelompok dinilai lebih efektif karena ide dari banyak orang akan memperluas cakupan pemikiran serta lebih banyak gagasan yang muncul secara spontan.   

2.2 Tujuan dan Manfaat Brainstorming
2.2.1 Tujuan Brainstorming
Brainstorming bertujuan untuk mendapatkan gagasan dan ide-ide baru dari anggota kelompok dalam waktu yang relatif singkat tanpa adanya sifat kritis yang ketat.
2.2.2 Manfaat Brainstorming
Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh oleh suatu tim kerja yang melakukan teknik brainstorming, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi masalah
Teknik brainstorming cukup efektif untuk menyelidiki sebab akibat terjadinya masalah karena masing-masing peserta diskusi akan mengeksplorasi faktor-faktor pemicu masalah. Setelah semua peserta mengutarakan gagasannya mediator bisa menarik kesimpulan penyebab permasalahan tersebut. 
2.      Menganalisis situasi
Peserta diskusi akan menganalisis permasalahan dan situasi yang dihadapi oleh tim kerja tersebut saat ini.
3.      Mengalirkan ide-ide baru
Manfaat utama dari teknik brainstorming adalah mendapatkan ide sebanyak mungkin dari para anggota. Semua peserta bebas menyampaikan ide kreatif tanpa dibatasi oleh aturan-aturan tertentu.
4.      Menganalisis ide-ide
Aliran ide-ide segar dan inovatif dari peserta diskusi akan dianalisis dalam sebuah diskusi lanjutan. Panel diskusi kemudian akan membahas ide-ide mana saja yang relevan dan dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.
5.      Menentukan alternatif pemecahan masalah
Panel diskusi menentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan ide-ide yang telah disepakati bersama. 
6.      Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk memperbaiki masalah
Salah satu manfaat dari teknik ini adalah untuk menyusun langkah-langkah berikutnya sebagai upaya perbaikan masalah. Panel diskusi dapat merumuskan perencanaan jangka panjang berdasarkan curah gagasan atau sumbang saran dari peserta brainstorming.

2.3 Karakteristik Brainstorming
Saat ada permasalahan yang memerlukan solusi cemerlang atau saat merencanakan ide kegiatan yang menarik, teknik brainstorming sangat efektif digunakan. Namun, banyak yang kurang memahami point penting yang merupakan nilai lebih penggunaan metode brainstorming. Berikut ini 7 (tujuh) karakteristik dalam brainstorming:
1.      Ide Tanpa Batas
Dalam mengumpulkan ide-ide dari kelompok, semua pendapat diterima. Tak ada yang boleh mengkritik, menyanggah atau melewatkan satu ide pun. Segila apapun ide itu, entah logis atau tidak logis, semua diterima. Jangan biarkan satu orangpun ragu untuk mengungkapkan setiap ide yang terlintas di kepala mereka. Siapa tahu solusi jitu yang dicari berawal dari sebuah ide yang dianggap aneh atau tak masuk akal.
2.      Batasi Waktu
Waktu yang terbatas akan membuat pikiran bekerja lebih keras. Batasi proses brainstorming dengan singkat, sekitar 10 sampai 20 menit. Pastikan brainstorming dimulai dan diakhiri tepat waktu. Singkatnya waktu juga penting untuk mengurangi candaan yang tidak perlu, meskipun tidak dilarang. Karena ide cemerlang kadang keluar saat kita mencari ide yang konyol untuk bercanda.
3.      Catat
Yang tak boleh tertinggal dalam brainstorming adalah satu orang yang cukup cekatan untuk mencatat semuanya. Semua usulan yang masuk wajib dicatat. Lebih baik jika catatan dibuat dengan model “mind maping” sehingga pada akhirnya mudah di riview dan diambil kesimpulan. Jangan ragu untuk mencatat dengan alat yang paling kamu anggap efektif. Misalnya white board, lembaran kertas kecil, notebook, atau bahkan merekamnya.
4.      Utamakan Kuantitas, Bukan Kualitas
Tujuan utama brainstorming adalah mencari ide sebanyak mungkin. Jangan berhenti sejenak untuk melihat dan menilai ide-ide yang telah terkumpul. Prinsipnya, semakin banyak ide yang masuk, semakin besar kemungkinan salah satu dari ide-ide itu adalah solusi yang paling cemerlang.
5.      Gunakan Kedua Belah Otak
Orang yang sedang berpikir serius biasanya hanya menggunaka otak kiri. Di sisi lain, ide kreatif memerlukan otak kanan. Itulah pentingnya tak ada larangan untuk bercanda, asal porsinya tak terlalu banyak. Cara mencatat ide yang terkumpul dengan pena berwarna dan format menarik juga merangsang kerja otak kanan kita.
6.      Have Fun
Sangat penting membuat suasana saat brainstorming tetap menyenangkan. Makanya seorang pemimpin diskusi harus mampu mengawali diskusi dengan sesuatu yang membuat suasana menyenangkan.
7.      Jangan terlewatkan
Seaneh apapun ide itu, sekalipun seperti tak ada hubungannya dengan masalah yang dibahas, jika memang terlintas di pikiran jangan sampai tidak disampaikan. Keragu-raguan untuk mengungkapkan ide yang terlintas akan beresiko membuat ide bagus terlewatkan.

2.4 Metode Pelaksanaan Brainstorming
Menurut Dra.Roestiyah, (2008:73-75) penggunaan metode ini dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan
2.      Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut
3.      Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut
4.      Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut
5.      Menarik kesimpulan

Brainstorming acapkali diterapkan dalam format diskusi kelompok yang terdiri dari fasilitator (moderator), recorder (notulen), dan peserta diskusi. Fasilitator bertugas untuk mengatur  aliran ide-ide dari peserta serta memandu jalannya diskusi itu secara menyeluruh. Sementara itu, recorder akan mencatat semua ide-ide kreatif yang muncul pada saat sesi brainstorming. Idealnya, jumlah peserta diskusi berkisar antara 10-12 orang. Apabila peserta diskusi terlalu banyak dikuatirkan akan memakan waktu yang cukup panjang untuk menggali ide-ide dari semua peserta.

2.5 Perbedaan Brainstorming dengan Simposium dan Loka Karya
2.5.1 Brainstorming
Brainstorming ialah kegiatan sekelompok orang yang mengemukakan gagasan baru sebanyak-banyaknya. Brainstorming dapat digunakan untuk mendiskusikan segala masalah. Brainstorming dilaksanakan apabila kita ingin:
1.  menentukan informasi macam apa yang diperlukan dan bagaimana mendapat informasi tersebut,
2. menentukan kriteria yang tepat untuk menguji tepat tidaknya sebuah gagasan,
3. menentukan gagasan mana yang mungkin dilakukan, dan
4. menentukan pelaksanaan keputusan.

2.5.2 Simposium
            Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja. Tujuan dari Simposium:
1. Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.
2. Jika kelompok peserta besar.
3. Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.
4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).

2.5.3 Loka Karya
Istilah lain lokakarya adalah workshop. Topik bahasannya diambil dari bidang tertentu dan dikaji secara mendalam. Peserta biasanya orang yang bergerak dalam lingkungan kerja yang sejenis atau seprofesi. Tujuan diadakan lokakarya adalah untuk:
1. mengevaluasi suatu proyek yang sudah dilaksanakan,
2. mengadakan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan & tuntutan, dan
3. bertukar pengalaman dengan tujuan lebih meningkatkn kemampuan kerja masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
            Brainstorming merupakan suatu alat kreatif untuk memecahkan masalah, menurut arti harfiahnya menuntut penggunaan otak (brain) untuk melakukan penghancur leburan (to storm) suatu problem. Pada pelaksanaannya brainstorming tak lain adalah pencatatan semua ide yang dilontarkan atau digagas oleh sekelompok orang terhadap suatu pertanyaan atau masalah yang disodorkan kehadapan mereka. Brainstorming dilakukan dengan terpimpin dimana seorang pemimpin yang juga berfungsi sebagai pengarah menjaga agar supaya respon-respon dari peserta tidak keluar dari permasalahan yang telah disodorkan kehadapan mereka sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, para peserta diberi kebebasan untuk berfikir kreatif. Hal ini dilakukan oleh pemandu dengan cara tidak membolehkan adanya pembahasan atau tanggapan terhadap suatu ide sebelum semua ide dianggap telah dikumpulkan. Dengan demikian semua ide dianggap sah-sah saja untuk dilontarkan, bahkan ide-ide yang sangat eksentrik sekalipun.


















DAFTAR PUSTAKA

Posterous, Fromawindow. 2008. Tersedia: http://fromawindow.posterous.com/all-about-brainstorming-1

1 komentar: