KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah–Nya penulis dapat
menyelesaikan Makalah “Brainstorming”. Sholawat dan salam semoga tetap
dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw. Makalah ini penulis
susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Liguistik Umum. Kami ucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca semuanya.
Cianjur, Oktober 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN.......................................................................................
1
1.1 Latar
Belakang Masalah..........................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah....................................................................................
1
1.3 Tujuan
Penulisan......................................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN.........................................................................................
2
2.1 Pengertian
Brainstorming........................................................................
2
2.2 Tujuan dan Manfaat Brainstorming.........................................................
2
2.3 Karakteristik Brainstorming.....................................................................
3
2.4 Metode Pelaksanaan Brainstorming........................................................
5
2.5 Perbedaan Brainstorming dengan
Simposium dan Loka Karya..............
5
BAB
III PENUTUP.................................................................................................
7
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
7
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................
8
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Metode curah pendapat
adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun
gagasan,
pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda
dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung,
dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada
penggunaan metode curah pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan
curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi,
pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan
peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi
pembelajaran bersama.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis
mengajukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Brainstorming?
2. Apa tujuan dan manfaat dari
Brainstorming?
3. Apa karakteristik dari
Brainstorming?
4. Bagaimana metode pelaksanaan
Brainstorming?
5. Apa perbedaan dari Brainstorming
dengan Simposium dan Loka Karya?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Menjelasankan pengertian
Brainstorming.
2. Menjelaskan manfaat dari
Brainstorming.
3. Menjelaskan karakteristik dari
Brainstorming.
4. Menjelaskan metode pelaksanaan
Brainstorming.
5. Menjelaskan perbedaan antara
Brainstorming dengan Simposium dan Loka Karya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Brainstorming
Brainstorming sudah lama dikenal sebagai teknik untuk
menghasilkan gagasan dan ide kreatif sebanyak mungkin dalam sebuah kelompok.
Pada dasarnya brainstorming adalah salah satu bentuk diskusi kelompok
atau musyawarah yang bertujuan untuk mencari solusi masalah. Masing-masing
anggota kelompok dituntut untuk menyampaikan ide-ide kreatif secara spontan
dalam sebuah sesi khusus. Penggalian ide-ide itu merupakan bagian dari proses problem
solving atau lebih tepatnya tahap pengumpulan gagasan sebagai bahan untuk
memecahkan masalah dalam kelompok tersebut.
Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex
Osborn pada tahun 1953 dalam bukunya Applied Imagination. Penggalian ide
dengan teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang menganggap bahwa
aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih baik daripada gagasan
seorang diri. Brainstorming mengacu pada penggalian ide berdasarkan kreativitas
berpikir manusia. Peserta diskusi bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa takut
terhadap kritik dan penilaian sebab selama tahap pengumpulan ide semua gagasan
akan ditampung tanpa memberi label ide baik atau ide buruk. Proses diskusi dan
evaluasi baru dimulai ketika semua ide telah tergali habis dan tidak ada lagi
gagasan menarik yang ingin disampaikan oleh anggota
kelompok.
Selain format kelompok, metode curah gagasan ini juga dapat
dilaksanakan secara individual. Di sini individu bebas mengeksplorasikan
ide-idenya yang dituangkan dalam bentuk mind map. Meskipun cara ini
cocok diterapkan bagi pribadi introvert yang sering kesulitan
mengemukakan pendapatnya di muka umum, namun brainstorming secara kelompok
dinilai lebih efektif karena ide dari banyak orang akan memperluas cakupan
pemikiran serta lebih banyak gagasan yang muncul secara
spontan.
2.2 Tujuan dan Manfaat Brainstorming
2.2.1
Tujuan Brainstorming
Brainstorming bertujuan untuk mendapatkan gagasan dan
ide-ide baru dari anggota kelompok dalam waktu yang relatif singkat tanpa
adanya sifat kritis yang ketat.
2.2.2
Manfaat Brainstorming
Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh oleh suatu tim kerja
yang melakukan teknik brainstorming, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi
masalah
Teknik
brainstorming cukup efektif untuk menyelidiki sebab akibat terjadinya masalah
karena masing-masing peserta diskusi akan mengeksplorasi faktor-faktor pemicu
masalah. Setelah semua peserta mengutarakan gagasannya mediator bisa menarik
kesimpulan penyebab permasalahan tersebut.
2. Menganalisis
situasi
Peserta
diskusi akan menganalisis permasalahan dan situasi yang dihadapi oleh tim kerja
tersebut saat ini.
3. Mengalirkan
ide-ide baru
Manfaat
utama dari teknik brainstorming adalah mendapatkan ide sebanyak mungkin dari
para anggota. Semua peserta bebas menyampaikan ide kreatif tanpa dibatasi oleh
aturan-aturan tertentu.
4. Menganalisis
ide-ide
Aliran
ide-ide segar dan inovatif dari peserta diskusi akan dianalisis dalam sebuah
diskusi lanjutan. Panel diskusi kemudian akan membahas ide-ide mana saja yang
relevan dan dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.
5. Menentukan
alternatif pemecahan masalah
Panel
diskusi menentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan ide-ide yang telah
disepakati bersama.
6. Merencanakan
langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk memperbaiki masalah
Salah
satu manfaat dari teknik ini adalah untuk menyusun langkah-langkah berikutnya
sebagai upaya perbaikan masalah. Panel diskusi dapat merumuskan perencanaan
jangka panjang berdasarkan curah gagasan atau sumbang saran dari peserta
brainstorming.
2.3
Karakteristik Brainstorming
Saat ada
permasalahan yang memerlukan solusi cemerlang atau saat merencanakan ide
kegiatan yang menarik, teknik brainstorming sangat efektif digunakan. Namun,
banyak yang kurang memahami point penting yang merupakan nilai lebih penggunaan
metode brainstorming. Berikut ini 7 (tujuh) karakteristik dalam brainstorming:
1.
Ide Tanpa Batas
Dalam
mengumpulkan ide-ide dari kelompok, semua pendapat diterima. Tak ada yang boleh
mengkritik, menyanggah atau melewatkan satu ide pun. Segila apapun ide itu,
entah logis atau tidak logis, semua diterima. Jangan biarkan satu orangpun ragu
untuk mengungkapkan setiap ide yang terlintas di kepala mereka. Siapa tahu
solusi jitu yang dicari berawal dari sebuah ide yang dianggap aneh atau tak
masuk akal.
2.
Batasi Waktu
Waktu
yang terbatas akan membuat pikiran bekerja lebih keras. Batasi proses
brainstorming dengan singkat, sekitar 10 sampai 20 menit. Pastikan
brainstorming dimulai dan diakhiri tepat waktu. Singkatnya waktu juga penting
untuk mengurangi candaan yang tidak perlu, meskipun tidak dilarang. Karena ide
cemerlang kadang keluar saat kita mencari ide yang konyol untuk bercanda.
3.
Catat
Yang
tak boleh tertinggal dalam brainstorming adalah satu orang yang cukup cekatan
untuk mencatat semuanya. Semua usulan yang masuk wajib dicatat. Lebih baik jika
catatan dibuat dengan model “mind maping” sehingga pada akhirnya mudah di
riview dan diambil kesimpulan. Jangan ragu untuk mencatat dengan alat yang
paling kamu anggap efektif. Misalnya white board, lembaran kertas kecil,
notebook, atau bahkan merekamnya.
4.
Utamakan Kuantitas, Bukan Kualitas
Tujuan
utama brainstorming adalah mencari ide sebanyak mungkin. Jangan berhenti
sejenak untuk melihat dan menilai ide-ide yang telah terkumpul. Prinsipnya,
semakin banyak ide yang masuk, semakin besar kemungkinan salah satu dari
ide-ide itu adalah solusi yang paling cemerlang.
5.
Gunakan Kedua Belah Otak
Orang
yang sedang berpikir serius biasanya hanya menggunaka otak kiri. Di sisi lain,
ide kreatif memerlukan otak kanan. Itulah pentingnya tak ada larangan untuk
bercanda, asal porsinya tak terlalu banyak. Cara mencatat ide yang terkumpul
dengan pena berwarna dan format menarik juga merangsang kerja otak kanan kita.
6.
Have Fun
Sangat
penting membuat suasana saat brainstorming tetap menyenangkan. Makanya seorang
pemimpin diskusi harus mampu mengawali diskusi dengan sesuatu yang membuat
suasana menyenangkan.
7.
Jangan terlewatkan
Seaneh
apapun ide itu, sekalipun seperti tak ada hubungannya dengan masalah yang
dibahas, jika memang terlintas di pikiran jangan sampai tidak disampaikan.
Keragu-raguan untuk mengungkapkan ide yang terlintas akan beresiko membuat ide
bagus terlewatkan.
2.4
Metode Pelaksanaan Brainstorming
Menurut
Dra.Roestiyah, (2008:73-75) penggunaan metode ini dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Adanya masalah yang jelas untuk
dipecahkan
2. Mencari data atau keterangan yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut
3. Menetapkan jawaban sementara dari
masalah tersebut
4. Menguji kebenaran jawaban sementara
tersebut
5. Menarik kesimpulan
Brainstorming
acapkali diterapkan dalam format diskusi kelompok yang terdiri dari
fasilitator (moderator), recorder (notulen), dan peserta diskusi. Fasilitator
bertugas untuk mengatur aliran ide-ide
dari peserta serta memandu jalannya diskusi itu secara menyeluruh. Sementara
itu, recorder akan mencatat semua ide-ide kreatif yang muncul pada saat sesi
brainstorming. Idealnya, jumlah peserta diskusi berkisar antara 10-12 orang.
Apabila peserta diskusi terlalu banyak dikuatirkan akan memakan waktu yang
cukup panjang untuk menggali ide-ide dari semua peserta.
2.5
Perbedaan Brainstorming dengan Simposium dan Loka Karya
2.5.1 Brainstorming
Brainstorming
ialah kegiatan sekelompok orang yang mengemukakan gagasan baru sebanyak-banyaknya.
Brainstorming dapat digunakan untuk mendiskusikan segala masalah. Brainstorming dilaksanakan apabila kita
ingin:
1. menentukan informasi macam apa yang
diperlukan dan bagaimana mendapat informasi tersebut,
2.
menentukan kriteria yang tepat untuk menguji tepat tidaknya sebuah gagasan,
3.
menentukan gagasan mana yang mungkin dilakukan, dan
4.
menentukan pelaksanaan keputusan.
2.5.2
Simposium
Simposium adalah serangkaian pidato
pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan
beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang
berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi
atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus,
tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas
utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator.
Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah
pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya
mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan,
sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebar
luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan
pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja. Tujuan dari Simposium:
1. Untuk mengemukakan aspek-aspek
yang berbeda dari suatu topik tertentu.
2. Jika kelompok peserta besar.
3. Kalau kelompok membutuhkan
keterampilan yang ringkas.
4. Jika ada pembicara yang memenuhi
syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).
2.5.3 Loka
Karya
Istilah lain
lokakarya adalah workshop. Topik
bahasannya diambil dari bidang tertentu dan dikaji secara mendalam. Peserta
biasanya orang yang bergerak dalam lingkungan kerja yang sejenis atau
seprofesi.
Tujuan diadakan lokakarya adalah untuk:
1.
mengevaluasi suatu proyek yang sudah dilaksanakan,
2.
mengadakan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan & tuntutan, dan
3. bertukar
pengalaman dengan tujuan lebih meningkatkn kemampuan kerja masyarakat.
BAB
III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Brainstorming
merupakan suatu alat kreatif untuk memecahkan masalah, menurut arti harfiahnya
menuntut penggunaan otak (brain) untuk melakukan penghancur leburan (to storm)
suatu problem. Pada pelaksanaannya brainstorming tak lain adalah pencatatan
semua ide yang dilontarkan atau digagas oleh sekelompok orang terhadap suatu
pertanyaan atau masalah yang disodorkan kehadapan mereka. Brainstorming
dilakukan dengan terpimpin dimana seorang pemimpin yang juga berfungsi sebagai
pengarah menjaga agar supaya respon-respon dari peserta tidak keluar dari
permasalahan yang telah disodorkan kehadapan mereka sebelumnya. Dalam
pelaksanaannya, para peserta diberi kebebasan untuk berfikir kreatif. Hal ini
dilakukan oleh pemandu dengan cara tidak membolehkan adanya pembahasan atau
tanggapan terhadap suatu ide sebelum semua ide dianggap telah dikumpulkan.
Dengan demikian semua ide dianggap sah-sah saja untuk dilontarkan, bahkan
ide-ide yang sangat eksentrik sekalipun.
DAFTAR
PUSTAKA
Brata,
Mbah. 2010. Tersedia: http://mbahbrata-edu.blogspot.com/2010/04/peningkatan-keterampilan-berbicara.html
Ferdi. 2010. Tersedia: http://ferdy-pharm.blogspot.com/2010/01/perbedaan-seminar-simposium-diskusi.html
Posterous, Fromawindow. 2008. Tersedia: http://fromawindow.posterous.com/all-about-brainstorming-1
Syamrilaode. 2011. Tersedia: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2117329-pengertian-pendapat-brainstorming/#ixzz1bKNcK5dx
Wordpress, Simplescouting. 2011. Tersedian: http://simplescouting.wordpress.com/2011/07/30/7-patokan-brainstorming/
Terima kasih banyak ya. Sangat membantu :)
BalasHapus